-->
Jum'at 11 Apr 2025

Notification

×
Jum'at, 11 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemicu Kanker yang Ditemukan di Indomie oleh Taiwan

25 April 2023 | April 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-04T00:50:35Z

Zat Pemicu Kanker, indomie

Indomie

 

Mie instan adalah mie yang sudah dimasak dan dijual dalam kemasan, cangkir, atau mangkuk. Mie instan merupakan makanan cepat saji yang populer karena mudah disajikan. 

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mie instan adalah: 

·         Tepung terigu

·         Air

·         Minyak goreng

·         Garam

·         Kansui, sejenis air mineral alkali yang mengandung natrium karbonat

Mie instan biasanya dilengkapi dengan bumbu penyedap yang mengandung garam, minyak, dan monosodium glutamat (MSG)

Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indomie merupakan salah satu merek mi instan yang paling populer di Indonesia dan dunia. 

Indomie pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972. Nama Indomie sendiri merupakan singkatan dari Indonesia Mie. 

Berikut beberapa fakta tentang Indomie:

·    Indomie diproduksi oleh Indofood, produsen mi instan terbesar di dunia. 

·    Indomie diekspor ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia. 

·    Indomie memiliki berbagai varian rasa, seperti Ayam, Sayur, Kari Ayam, dan Mi Goreng. 

·    Indomie memiliki varian soto yang lengkap, seperti Soto Banjar, Soto Medan, Soto Padang, Coto Makassar, dan Soto Lamongan. 

·    Indomie telah memegang sertifikasi ISO 9001: 2000 dan Hazard Analysis & Critical Control Points (HACCP). 

Kandungan karsinogenik atau pemicu kanker ditemukan oleh Taiwan dalam produk mi instan Indomie rasa ayam spesial yang berasal dari Indonesia. Selain Indonesia, zat serupa juga ditemukan dalam mi instan asal Malaysia.

Temuan tersebut dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Pemerintah Kota Taipei pada Senin (24/4/2023). Hal tersebut berdasarkan hasil inspeksi acak yang dilakukan otoritas setempat terhadap 30 produk mi instan tahun 2023.

Puluhan sampel tersebut berasal dari supermarket, pasar tradisional, toko makanan Asia Tenggara, minimarket, toko penjualan umum dan importir grosir. Hasilnya, sebanyak 25 produk yang diperiksa merupakan barang impor, dan 5 produk lainnya berasal dari dalam negeri.

Kabar tersebut juga telah dipublikasikan oleh media asal Taiwan yakni Taiwan News.

Otoritas Taiwan menemukan kedua produk dari Malaysia dan Indonesia memiliki kadar etilen oksida yang berlebihan, sehingga mampu meningkatkan risiko limfoma, leukimia, kanker perut dan payudara.

Berkenaan dengan hal tersebut, muncul pertanyaan apa itu kandungan karsinogenik?

Karsinogen adalah kandungan yang menyebabkan kanker. Pada dasarnya, kandungan tersebut tidak hanya ditemukan pada zat di makanan, tetapi juga dapat ditemukan di bahan kimia seperti virus, obat dan lain sebagainya.

Jika suatu zat telah memiliki label karsinogen, artinya para ahli telah meneliti pengaruhnya terhadap potensi kanker. Karsinogen sendiri bisa merusak DNA dalam sel dan menyebabkan kelainan sel normal.

Meskipun karsinogen menyebabkan kanker, tidak semua orang yang terkena karsinogen langsung menderita kanker. Alasannya, kemampuan karsinogen menimbulkan kanker setiap orang berbeda-beda.

Faktor yang mempengaruhinya adalah jumlah paparan, jangka waktu paparam, kesehatan individu yang terpapar, dan faktor penyebab lainnya. Bahkan keturunan juga mempengaruhi potensi penyebab kanker dari karsinogen.

Contoh makanan hingga bahan yang bisa mengandung karsinogenik adalah minuman beralkohol, tembakau, asap tembakau, serbuk kayu, produksi alumunium, furnitur, besi dan baja.

Kemudian ada juga pembuatan atau perbaikan sepatu, coke, industri karet hingga paparan asam sulfat di lingkungan kerja. Adapun contoh lain berupa asap kendaraan, kosmetik yang tercemar bahan tertentu, sinar UV dan lain sebagainya.

Zat karsinogen pada makanan juga mungkin ditemukan dalam bacon, sosis, kornet hingga ham. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan kandungan zat besi heme, pengolahan daging seperti pengawetan atau pengasapan, dan temperatur pemasakan daging.

Untuk mencegah paparan zat karsinogenik dan meminimalisir dampaknya, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah memperhatikan petunjuk penggunaan dengan benar.

Kemudian membaca label kandungan pada makanan dan minuman, menaruh tanaman yang dapat menyerap zat karsinogenik untuk membersihkan udara. Serta meminimalkan penggunaan bahan kimia pembersih rumah yang berbahaya.

Copas dari https://www.suara.com/news/2023/04/25/191804/apa-itu-karsinogenik-zat-pemicu-kanker-yang-ditemukan-di-indomie-oleh-taiwan

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update