Nama Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam
dunia politik Indonesia. Ibu Puan Maharani ini seolah menjadi pemain di belakang
layar yang berkontribusi besar membawa Joko Widodo menjadi Presiden RI dua
periode.
Megawati selaku Ketum PDIP menggunakan kekuatan partainya untuk mendukung
Jokowi selama dua periode. Kini, sosoknya juga telah memberikan arah yang
jelas bagi PDIP dalam menyambut Pemilu 2024, dengan mencalonkan Ganjar
Pranowo sebagai capres 2024.
Kekuatan Megawati mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal capres
sanggup memicu pergeseran peta politik. Sejumlah parpol mulai bermanuver
pasca keputusan Mega, dari gencar menguatkan hingga membubarkan diri dari
koalisi.
Lantas, seperti apakah profil Megawati dan pengaruh politiknya? Benarkah
sosoknya menjadi perempuan paling 'powerful' di Indonesia? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri dikenal sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia. Ia
menjadi sosok presiden perempuan pertama Republik Indonesia, dan masih
menjadi satu-satunya presiden perempuan sejak Indonesia merdeka sampai saat
ini.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Presiden ke-8 RI di bawah pemerintahan Gus
Dur atau Abdurrahman Wahid. Megawati juga merupakan putri sulung dari
Presiden RI pertama Soekarno dan Fatmawati.
Sebagai seorang putri presiden, Megawati menghabiskan masa kecilnya di
Istana Negara. Berdasarkan data dari laman Perpustakaan Nasional RI, semasa
kecil ia begitu lincah dan juga suka bermain bola.
Namun, sebagaimana dengan gendernya sebagai seorang anak gadis, ia juga
gemar menari. Bakatnya tersebut pun kerap kali ditampilkan di hadapan
tamu-tamu negara yang saat itu berkunjung ke Istana Negara.
Pemilik nama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai
pendidikannya dari SD hingga tamat SMA di Perguruan Cikini, Jakarta.
Wanita kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947, ini kemudian melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan berkuliah di Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung dan Fakultas Psikologi di
Universitas Indonesia.
Karier Politik Megawati
Masuknya Megawati ke kancah politik ternyata sempat menjadi hal yang
mengecewakan keluarganya. Pasalnya, keluarga sepakat untuk tidak terjun ke
dunia politik karena merasa trauma dengan situasi politik di masa
sebelumnya.
Sebelum akhirnya bergabung ke partai, Megawati dan juga suaminya merupakan
pengelola SPBU di Jakarta.
Adapun terjunnya Megawati ke partai politik berawal pada saat ia bertemu
dengan Sabam Sirait pada tahun 1980. Kala itu, tidak ada satu pun keluarga
Soekarno tampil di dunia politik.
Namun pada tahun 1987 semuanya berubah. Megawati dan juga sang adik, Guruh
Soekarnoputra, masuk ke dalam daftar calon anggota DPR dari Partai Demokrasi
Indonesia (PDI).
Megawati saat itu memang dianggap sebagai pendatang baru di dunia politik.
Namun nyatanya ia berhasil menjadi primadona dalam kampanye PDI. Taji
Megawati di dunia politik terbukti saat ia terpilih menjadi anggota
DPR/MPR.
Megawati juga sukses terpilih sebagai Ketua Umum PDI pada 1993, melalui
Kongres di Surabaya. Namun terpilihnya Megawati memicu konflik internal.
Ketua Umum PDI sebelumnya, Soerjadi tak ingin kalah.
Soerjadi kemudian membentuk kongres PDI di Medan. Pada saat itu, kongres
tersebut menyetujui bahwa Soerjadi menjadi Ketua Umum PDI.
Hal itu membuat Megawati melawan. Ia menegaskan dirinya adalah Ketua Umum
PDI yang sah dan tidak mengakui Kongres Medan. Situasi itu akhirnya memicu
bentrok antar kader PDI peristiwa Kudatuli.
Akhirnya Pemerintah Indonesia mengakui bahwaKetua Umum PDI yang sah adalah
Soerjadi. Oleh karenanya, PDI yang dipimpin oleh Mega tidak bisa turut serta
dalam Pemilu 1997.
Pada masa rezim Orde Baru tumbang, PDI yang dipimpin oleh Megawati berubah
nama menjadi PDI Perjuangan dan berhasil memenangkan Pemilu pada 1999. Dari
situ, karier Megawati di kancah politik terus melesar hingga puncaknya
menjadi Presiden RI ke-5.
Saat ini, Megawati masih memiliki tahta tinggi di PDIP sebagai ketua umum.
Ia juga sebelumnya pernah menduduki jabatan lain, seperti Ketua Dewan
Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sampai Ketua Dewan
Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sosok Megawati juga menjadi orang yang paling berperan dalam memenangkan
Jokowi sebagai Presiden RI ke-7. Dalam beberapa kesempatan, Megawati juga
menyatakan rasa bangganya sudah berhasil memenangkan pemilu dua kali
beruntun.
Tak hanya Jokowi, menjelang Pemilu 2024, Megawati juga telah resmi
mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024. Hal tersebut resmi ia
umumkan setelah melakukan dialog dengan sejumlah tokoh, termasuk Presiden
Jokowi.
Megawati juga mengungkap terkait dengan tugasnya sebagai Ketua Umum PDIP,
khususnya tugas secara prerogatif menetapkan calon presiden dari partainya,
bukanlah tugas yang ringan.
Mega mengaku sejauh ini ia selalu mencermati persoalan situasi politik,
pendidikan politik, serta kaderisasi kepemimpinan di partainya yang sampai
saat ini banyak melahirkan pemimpin.
Copas dari
https://www.suara.com/news/2023/04/27/144917/profil-megawati-dan-taji-politiknya-wanita-paling-powerful-di-indonesia
No comments:
Post a Comment